Scrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace Layouts

Kamis, 27 Januari 2011

ANOTHER DAY IN SINGAPORE (THE 2nd TIMES) - DAY 1 KAMPONG GLAM, MERLION, FULLERTON, CLARKE QUAY1

Selagi masih fresh,, lebih baik nulisnya sekarang aja ya... Jalan – jalan kami ke Singapore yang kedua kalinya. Tujuan utama kami sebenarnya gak lain adalah Universal Studios Singapore (USS) yang baru tahun lalu dibuka. Karena anakku yang paling besar ngerengek terus mau ke sana, akhirnya tibalah kesempatan ini. Jadi kalau mau info tentang Singapore untuk China town, Bugis dan Mustafa silahkan klik di Visit Singapore dan Malaysia ya....

Jalan – jalan kali ini lebih seru lagi, karena ada yang sponsorin tiket pesawat untuk satu keluarga (hihihi lumayan). Thank youuuu ***** (Maaf namanya gak bisa disebutkan, berdasarkan permintaan si sponsor).

Sebelum berangkat, jauh-jauh hari musti nyiapin keperluan untuk ke sana, seperti; Passport, tiket pesawat, NPWP, Kartu Keluarga (yang ternyata NPWP sudah tidak diperlukan lagi terhitung Januari 2011, artinya semua orang yang mau pergi ke luar negeri sudah bebas fiskal), itinerary, MRT Map, dan gak lupa untuk googling tempat wisata, tempat makan dan souvenir yang paling oke lah (ps. MRT map dan googling penting banget lho, supaya disana kita gak perlu celingak – celinguk numpang nanya). Satu koper besar beserta 2 tas travelling siap sudah. Maklum bawaan kami memang agak banyak. Berhubung anak kedua ku masih berumur 2 tahun 8 bulan, walhasil semua barang dari baju, susu sampai buggy stroller kudu dibawa (untuk yang bawa anak kecil atau baby ini penting banget, supaya nggak gempor tak gendong kemana-mana). Tiket Universal Studios nya kami beli di Jakarta (prepare aja karena menurut yang sudah – sudah, kalo beli langsung disana suka kehabisan). Tiket kami beli melalui travel agent yang di recommend sama Singapore Embassy di Jakarta. Selain disana, tiket Universal Studios memang disediakan melalui On Line di web site resmi Universal Studios www.rwsentosa.com dengan harga tiket Adult S$ 66, Child (4 – 12 thn) S$ 48 untuk week days ( senin – jumat). Adult S$ 72, Child (4 – 2 thn) S$ 52 untuk week end (sabtu, minggu dan hari libur). Lumayan mahal ya.. tapi gak apa deh, jadi impas kalo ngeliat anak – anak yang luar biasa heboh. Tiket yang dibeli lewat On Line masih dalam bentuk print out, yang nantinya di tukar ke loket penukaran tiket yang terletak di area Basement (parkir Bus) Sentosa Island. Nah, rasanya semua udah beres ya. Sekarang tinggal urusan... Berangkat !!!


DAY 1

24 Januari 2011

Bandara Soekarno Hatta terminal 2, tujuan Singapore.. Pertama kali kami citty check in sekaligus memasukkan koper ke bagasi di kios maskapai penerbangan kami, yang tersedia di dalam terminal 2. Lalu kami masuk ke bagian imigrasi yang, thank God susananya masih sepi, jadi gak perlu antri panjang ala uler naga panjangnya. Setelah isi traveling card dengan nama, nomer passport, tujuan dan nomer pesawat, kami menuju antrian imigrasi untuk pengecapan passport. Satu persatu nama kami dipanggil, karena anak pertamaku sudah umur 10 tahun, dia pegang sendiri passportnya. Anak kedua aku yang masih 2 tahun, boleh barengan dengan aku untuk maju ke counter imigrasi (maklum anak segitu kalo ditanya-tanya, jawabannya masih lumayan bikin pegel yang denger hihihi). Selesai sudah, semua passport sudah di cap sesuai tujuan, Singapore. Selanjutnya masuk ruang tunggu pesawat. Pesawat kami take off jam 11.20 WIB. Masih ada banyak waktu nunggu, jadi kami habiskan dengan makan siang hehehe.. supaya di pesawat bisa langsung tidur hehehe lagi.


imigrasi

Suara panggilan untuk penumpang pesawat ABCD, untuk bersiap-siap menaiki pesawat berkumandang dengan lembutnya di area tunggu. Akhirnya duduklah kami dengan manisnya dibangku pesawat sesuai nomer di tiket. Si kakak selalu ambil bagian dekat jendela (tempat favoritnya), biar bisa ambil foto sayap pesawat katanya. Pesawat kami lumayan dapat goncangan, berhubung cuaca memang lagi mendung. Tapi over all semuanya lancar. Alhamdulillah pendaratan mulus banget.

Tibalah kami di Bandara International Changi - Singapore. Atmosphere disini berbeda sekali, semua lantai dilapisi karpet bernuansa cokelat-orange. Fasilitasnya lengkap ada internet, toilet yang bersih dan bagus, keran untuk air minum (di singapore fasilitas ini banyak dijumpai di mall dan tempat rekreasi). Kami lihat-lihat sebentar di area discovery yang menjual macam-macam souvenir, sebelum masuk lagi ke imigrasi Singapore untuk mengisi travelling card dan mengantri di counternya. Petugas menanyakan kami dalam bahasa Inggris. Karena si kakak Bahasa Inggrisnya udah lumayan lancar, jadi dia nggak perlu bantuan pendamping lagi. Di perjalanan kali ini, si kakak udah banyak lho existasinya dalam bantuan (thank you dear), tapi nggak termasuk waktu ngambek di Merlion ya.... :p.


Changi airport

Selesai dengan urusan Bandara, kami keluar untuk mencari taxi. Taxi disini keren – keren, mobilnya baru – baru, supirnya pun bersih dan rapi (nggak kayak di Jakarta ya.. ada yang plus bau keringet pula hihihi). Tujuan kami langsung ke apartmentnya Kak Yanti yang terletak di daerah Tampines. Just info, apartment Kak Yanti memang disewakan untuk orang Indonesia yang mau stay di Singapore (kalo naik MRT cuma beda 3 station dari Changi, tapi berhubung barang kami banyak jadi lebih enak pakai taxi dengan biaya S$ 4). Biaya MRT biasanya sekali jalan sekitar S$ 1.8 sampai S$ 3.2 untuk yang terjauh dengan standard ticket. Kalo jalan – jalan di sana udah enak deh naik MRT (meskipun ujung - ujungnya kita kebanyakan naik taxi hihihi dasar turis manja), yaitu kereta cepat yang bersih banget, yang selalu datang setiap 5 menit (nggak pake ngaret!!). Nggak ada sampah dan coretannya, secara di dalam MRT dilarang makan, minum, ngerokok dan bawa benda2 yang bisa meledak. Kalo kedapetan makan aja langsung di denda S$ 500, untuk yang ngerokok S$ 1000 dan yang bawa cairan peledak S$ 5000. Denda diminta langsung saat itu juga dan jangan harap ada kompromi. Sesuai slogannya, Singapore is a fine city. Kelihatan banget kalo pajak dan denda dari warganya di realisasikan dengan baik disini, beda jauh sama Jakarta. Jalanan di sini bersih tanpa sampah, udaranya bersih, semuanya teratur, orang – orangnya pun tertib. Para turis pun jadi ikutan nggak enak ati kalo sampai ngelanggar. Malah denger – denger jalan raya disini tiap malamnya dicuci lho... waduh udah bingung kali ya,mau di kemanain lagi uang pajaknya hehehe untung disana nggak ada Mr. G.

Setelah beres – beres dan mandiin anak – anak, kami jalan kaki ke MRT station, info lagi nih, di Singapore sebagian besar jalan – jalan kita ditempuh dengan jalan kaki (untuk yang doyang high heels salah besar kalo nggak pake sepatu flat, bakalan berkonde betisnya hehehe).


Passenger service MRT station

Di MRT station kami membeli single tiket tujuan Bugis. Untuk urusan tiket MRT di handle sama anak pertamaku si KK. Dari mulai tukar uang sampai beli tiket di mesin GTM (tengkyuu dear). Mesin GTM ini menyediakan dua jenis tiket, yaitu standard ticket untuk sekali jalan, berlaku untuk saat itu juga. Yang lainnya EZ Link card yang bisa top up (di isi ulang) kalau kreditnya sudah habis, berlaku untuk 5 tahun. Membeli tiket dimesin GTM (General Ticketing Machine) tidak terlalu sulit kalau sudah terbiasa. Mesin ini menerima uang S$ 10, S$ 5, 20¢, 10¢ dan 5¢. Jadi kalo uang kita lebih dari S$ 10, bisa di tukar di loket passenger service, disana kita juga bisa dapat informasi bagaimana membeli dan menggunakan MRT card. Jangan takut nyasar dan nggak ngerti. Singapore lengkap dengan informasi secara tertulis dan lisan ( brosur dan MAP tersedia selalu). Lagi pula Singapore bukan negara besar, jadi kalo nyasar paling baliknya kesitu –situ juga hehehe. KK udah siap dengan 4 MRT cardnya, kita masuk ke pintu masuk elektronik MRT dengan cara men-tap (menempelkan) card ke tempat yang disediakan di sisi kanan. Setelah men-tap kartu, maka saldo dalam kartu akan berkurang dan pintu terbuka. Khusus untuk kursi roda dan baby stroller, masuk di pintu yang lebih besar. Jangan coba –coba berbuat curang ya.. Sekali tapping card untuk satu orang. Kalo sampe kedapetan satu card untuk dua orang, bakalan denda S$ 100 di tempat. Sekali lagi Singapore sangat saklek dengan peraturannya, tidak ada pengecualian. Meskipun tidak terlihat polisi atau petugas dimana – mana, tapi CCTV selalu dimana – mana. So, think twice to crime..



GTM (General Ticketing Machine)

pintu masuk MRT

Bugis station... Kami langsung menuju Kampong Glam di Arab Street, dengan tujuan Masjid Sultan dengan kubah emasnya. Di sini banyak orang muslim keturunan arab. Bangunan di sini cukup unik. Agak padat, tapi berwarna. Masjid Sultan sendiri tidak terlalu besar. Pelatarannya berbatasan langsung dengan toko – toko souvenir. Di sepanjang jalan menuju Masjid terdapat ruko bangunan lama yang masih apik dilihat. Rata - rata menjual bahan pakaian muslim. Setelah ambil beberapa foto, aku borong souvenir. Gantungan kuncinya bagus dan lucu. Beda dengan di bugis junction yang gambarnya si “singa” melulu. Di sini ada yang bentuknya boneka laki-laki dan perempuan yang lucu – lucu, dengan kualitas besi yang sangat baik. Harga souvenir di patok sekitar S$ 10 untuk 3 macam dan bisa di mix. Lumayan mahal, kalau mau yang murah bisa beli di China town dekat MRT station atau di Bugis Market, harganya sekitar S$ 2 untuk 6 (dengan kualitas berbeda ya). Sekitar 40 buah gantungan kunci + 10 buah tempelan kulkas masuk dalam satu tas plastik. Kebanyakan sih oleh – olehnya si KK untuk temen sekelasnya.


Masjid Sultan - Kampoeng Glam


Perjalanan dilanjutkan ke City Hall, dari sini kami naik Taxi, karena nggak terlalu jauh. Perjalanan yang tidak terlampau jauh lebih enak kalo pakai taxi (ngeles.com). Selain menghemat waktu, ongkos yang dikeluarkan juga tidak beda jauh (untuk kami 3 dewasa dan 2 anak). Tapi hati - hati kalo menggunakkan taxi disana. Mereka memberlakukan jam sibuk dari Senin - Jumat (07.00 - 09.30) dan Senin - Sabtu (17.00 - 20.00), dengan tambahan charge 35% dari tarif dasar. Sedangkan diatas jam 24.00 di kenakan charge 50%. Dan jangan harap taxi sana mau mengangkut penumpang banyak - banyak, standardnya 4 orang dewasa atau 3 dewasa dan 2 anak. Kalau mau naik MRT turunnya di City Hall atau Rafles Station.

Tujuan kami adalah Merlion Park, Esplanade, Fullerton, Helix bridge dan Marina Bay Sands. Nah untuk yang terakhir ini adalah bangunan baru di kawasan sini. Waktu terakhir kami kesini belum ada, makanya kali ini tujuan kami adalah Marina Bay Sands www.marinabaysands.com . Hotel tiga tower dengan atapnya yang seperti perahu terdampar sangat menarik untuk di kunjungi. Dilantai 56 (SkyPark) ada kolam renang sepanjang 150 meter, yang tepinya terlihat seolah – olah jadi satu dengan laut. Di dalamnya terdapat Casino (bagi gambler mania) sebanyak 4 lantai dan ratusan butik designer ternama dunia. Untuk menginap disana lumayan mengeluarkan kocek. Kalo untuk sekedar lihat – lihat kolam renang dan pemandangan di roof topnya (SkyPark), bisa beli tiket masuknya seharga S$ 19 (adult) dan S$ 13 (2-12 tahun).


Marina Bay Sands from Helix Bridge

Fullerton Hotel


Lalu kami kembali menyisiri jembatan helix bridge yang kalau malam hari terlihat bagus banget, karena lampu-lampunya dinyalakan semua, jadi terlihat warna - warninya. Sayangnya, kami terlalu cepat datang, jadi lampunya belum dinyalakan semua (huhuhu). Padahal setting waktu udah jam 18.30, tapi... ternyata oh ternyata jam 18.30 disana masih seterang jam 16.30 di Indonesia (hihihi pencermatan yang keliru). Menyeberang, melewati under pass fullerton hotel, sampailah kami di Merlion, Trade Mark nya Singapore. Duplikat patung singa ini terlihat lebih indah dari aslinya yang terletak di Sentosa Island. Disini sempat ada insiden si KK yang ngambek berat, sampai - sampai waktu take photo gak ada satu pun photo dia yang bisa dibilang manis (cemberut abis).


Merlion Park


Setelah istirahat sejenak, perjalanan kami lanjutkan ke Lao Pa Sat. Tempat makan yang terletak di jantung Business District Singapore ini terbilang rada unik. Letaknya di jalan raya yang ditutup setiap sorenya. Disini kita bisa pesan kuliner apa saja yang sangat khas Singapore. Berhubung kita udah laper berat, jadi pesan aja yuuk. Makanan yang di rekomendasikan disini Chilli Crab, Roti prata, Sea food omelet, Chicken satay, BBQ prawn, Mie goreng dan teh tarik. Di sini kebanyakan pegawainya orang India, yang bahasa Inggrisnya rada susah di mengerti, jadi kita komunikasi dengan bantuan bahasa tubuh dan menunjuk gambar hehehe..



Recomended menu

Setelah puas menikmati makan malam, kami menuju Clarke Quay (lagi - lagi tempat makan). Bukannya kurang kenyang :p, tapi kita cuma mau cari deesert aja. Kebetulan saat itu udah malam, suasana di sana jadi romantic banget. Di Clarke Quay banyak terdapat Resto - Cafe yang berjajar di tepi sungainya, dengan lampu - lampu hias yang membuat suasana jadi romantic - glamour gimanaaa gitu.. Kami mampir untuk beli ice cream Haagen Daz. Di sebelahnya ada restoran Santos yang menawarkan atmosphere timur tengah lengkap dengan penari perutnya (oops). Di seberangnya ada Hospital Resto yang unik banget. Semua perabotan bernuansa rumah sakit, seperti kursi roda, meja dan lampu operasi. Resto - resto disini terlihat bersaing dengan gaya dan ciri khas mereka yang unik. Pengunjungnya pun gak kalah OK. Rata - rata eksekutif muda yang lagi hang out sama temen - temennya. Gaya berpakaian orang - orang di Singapore memang enak di lihat dan keren aja. Untuk urusan harga, tentunya disesuaikan dengan ornament yang sudah mereka tawarkan alias lumayan mahal lah, tapi worth it.



Clarke Quay

Haagen Daz

Setelah putar - putar dan berkuliner ria, kami putuskan kembali ke apartement. Waktu sudah menunjukkan jam 10 malam (waktu Singapore). Siap - siap tidur, re-charge tenaga lagi untuk besok di Universal Studios. Gud Night... ZzzzZzzzz.


continued to Day 2======>

2 komentar:

  1. Senangnya bisa berliburan bersama keluarga ke Singapura dan mampir ke Universal Studios Singapore! Universal Studios Singapore sepertinya jadi destinasi favorit di musim liburan kali ini ya! :)

    BalasHapus
  2. Hi Adi, ya.. kebetulan anak pertama ku yang udah getol banget mau ke sana. Mungkin karena tergolong baru dan dekat dari Jakarta, jadi banayk yang berminat ke sana. Kapan mau main ke sana?

    BalasHapus