Scrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace Layouts

Jumat, 22 Oktober 2010

SPAGHETTI, CARDIGAN AND SOFA

Ini ceritanya tentang keluhan para wanita yang beraktifitas sebagai Ibu RT alias Ibu Rumah Tangga. Bukan ibu2 yang sukanya ke rumah tetangga yaahhh. Kebanyakan keluh kesahnya jadi ibu RT adalah masak apa yah hari ini?, Cucian segunung gini mau diapain, hiks..hiks?, Rumah berantakan, perasaan nyapu dah sampe 5 kali hari ini, hiks lage. Nah, judul diatas melambangkan problema yang barusan itu. Mau tau rincian keluh kesah yang membuat resah itu.. Nah, ini dia........


SPAGHETTI (baca: pusing ngurusin masakan)











"Bosen ah, itu juga bosen, ayam kecap kemarin kan udah, udang balado minggu kemarin juga makan itu". Sang anak perempuan yang berangkat gede menggerutu terus masalah menu makanan.
Padahal udah jam 9.00 pagi, sementara gak ada satu laukpun yang meloncat keluar dari pikiran 3 kepala yang ada di rumah ini (sebenernya sih 4 kepala, tapi berhubung yang 1 kepala masih 2 thn 6 bln, kayaknya belom bisa diajak rembukan nih).

"Hhhh, kalo yang makan aja bosen, apa lagi yang masak", sembari kesel mendingan makan cemilan dulu ah, sambil nyetel TV yang kalo pagi cuma nyiarin acara muzik melulu.

"Bu, mau masak apa?". Nih lagi, si pembokat pake nambahin pusing.
"Ada ide gak?", tanyaku sambil ngunyah keripik pisang.
"Wah, kalo ide sih susah, tapi kalo tenaga buat ngulek bumbu ada". Jiaaaaahh, kalo geto doank sih semua juga bisa (eh ralat deh, aku gak suka ngulek tuh).

Walhasil hari ini gak masak apa-apa, seperti biasa, angkat telpon.
"Halo, seafood **, ya.. mau pesen bistik ayam satu, capcay goreng satu sama bakmie ayam ya!!".

Hari ini masalah makanan terselesaikan sudah.

Biasanya sih hari-hari berikutnya juga sering diselesaikan dengan cara 'delivery' kayak gitu :p. (hm.. what a super mom!!)

"Ciiin.. hari ini menunya ayam rica-rica pedes, tempe mendoan and puding cokelat (srluup)." Hore - hore yang ini asli buatan sendiri.
Sumpe deh.. biar ditabok duit dolar sekarung. Gini-gini kalo gw dah berubah jadi chef cantiq (jiaah emang cuma si f*** queen aja yg bisa), walhasil semua penduduk lokal langsung rebutan minta makan. Tapi sayangnya kasus kayak gini jarang banget ter-realisasi hehehe (maklum si chef cantiqnya suka moody an).

Kelar lah masalah kuliner.. Kalau mo ngobrolin kuliner sama penduduk lokal sini, wah bakalan puaaanjang. Secara orang sini tuh pada gila makan alias kulinerholic. Sebut aja tempat makan mana and di daerah mana yang belom di cicipin hehehe. Semua dijamin udah ada tanda tangannya, bener lho (kalau gak terbukti uang gak kembali :p).



CARDIGAN (baca : cucian deh lo)














Kalo urusan yang satu ini dari dulu aku selalu suka. Kebayang baju tangan panjang dengan bahan yang luwes, nyaman and warna-warna pastelnya. Tapi CARDIGAN yang ini tuh maksudnya beda... alias CUCIAN deh lo alias laundry.
Thank God, semoga orang yang nyiptain mesin cuci (khususnya yang satu tabung) masuk surga.. amien. Emang paling enak kalo pake mesin dengan satu tabung ini. Jikalau si iyem pulang kampung, aku tinggal mengoperasikannya saja. Pertama-tama masukan baju-baju secukupnya (15 potong baju kayaknya masih tergolong secukupnya ya), masukan detergent sesuai takaran (kalo ini gak bisa nawar lagi, kudu pas, biar gak bau tengik), lalu pencet tombol air, program and procees. Nah tinggal tunggu kira-kira 30 menit.. voila... baju-baju sudah bersih dan kering dengan indahnya. Problem solved.

Sekarang urusan sama kembarannya nyuci, yaitu NYETRIKA..... Jiaaah kalo yang satu ini sumpah deh aku paling mualeesss sampe muleeesss. Kayaknya banyak para ibu-ibu yang setuju dengan aku, kalo nyetrika itu bikin gerah, punggung pegel, bawaan emosi and bego statis. Hayoo bagi yang gak setuju dianjurkan memeriksakan dirinya ke dokter terdekat.

Sebenernya kalo masih ada pembokat sih urusan begituan masih dalam status aman. Tapi kalo udah masuk bulan syawal alias lebaran statusnya mendadak berubah jadi super gawat darurat (ibarat penyakit stadium 3). Hufffttt bikin kepala sampe kaki jadi keram semua.

Laundry..... good idea. Tapi masalahnya kalo semua penduduk bumi ini pergi ke laundry semua di saat-saat lebaran datang. Yang ada si laundry cuma bisa kasih janji-janji dari hari ke hari. Secara pegawainya aja pada mudik, walhasil tenaga yang ngerjain berkurang, sementara tingkat needed orang-orang meningkat. Pernah lho ini based on true story. Abang aku kan masukin baju-bajunya ke laundry, waktu lebaran kemaren. Ternyata oh ternyata si empunya laundrynya sendiri yang terpaksa turun tangan langsung alias ngelaundry sendiri. Yaah ternyata si Bos laundry nasibnya sama ya kayak ibu-ibu RT :D. Problem never solved.



SOFA (baca : bebenah.com)









Empuk, lebih nyaman dengan empat bantal sofa, disarankan jangan pake cover yang kulit (cos kalo hujan bisa dingin banget, gak nyaman buat tiduran), warna putih emang solid banget, tapi kalo udah ketumpahan ice cream ato cokelatnya si Dede, bisa lain lagi ceritanya. Apa lagi kalo udah jadi bahan 'experiment' si Dede, sebagai wahana pengganti kertas.. sret..sret.. (warna-warni crayon, hiks).

Tapi (lagi-lagi) sofa yang ini tuh maknanya adalah Beres-beres rumah. Nah kalo yang ini bagi aku prioritasnya utama banget. Cos aku tuh kalo ada debu suka pilek, jadi rumah harus bersih dan rapih (keputusan mutlak tidak bisa diganggu gugat). Saking pengen rapihnya gak jarang anak-anak and bapaknya jadi bahan omelan karena gak mau ngeberesin barang-barang yang abis dipake ke tempatnya lagi. Kalo menurut aku, mendingan gak usah masak deh dari pada rumah kayak kapal pecah (btw, siapa ya... yang nyiptain tuh istilah, lebay banget).
Apalagi kalo pembokat mudik, wah aku bisa nyapu lima kali dalam sehari (kerajinan gak tuh). Tapi emang lho.. kalo lantai kotor tuh kayaknya gak enak aja diinjek, apalagi diliat *ngeles mode on.

"Yem (bukan nama asli), meja sudut udah di lap belom?", sambil nunjuk ke arah meja yang ada dipojokan dengan hiasan debu diatasnya.
"Udah bu..", jawab si Iyem sambil ngelengos.
"Lap lagi deh", kataku dengan rada gondok dan suara yang dinaikan 2 oktaf, secara tuh meja jelas-jelas kayak meja yang udah gak di lap selama seminggu.

TIPS : Jangan gampang percaya sama pembokat!!! Mereka suka mau cepetnya aja, supaya bisa berlama-lama SMS-an (huh).

Jadilah urusan beberes and ngelap-ngelap menduduki posisi pertama di Job Desk-nya si Iyem (gak termasuk ngeboongnya ya).

Waktu tulisan ini di terbitkan, alhamdulillah pembokatku udah kembali dari mudiknya selama 4 hari (adik iparnya meninggal).

Dear God.. Maaf mengganggu. Kalau Kau sedang tidak terlalu sibuk. Aku mau tanya "Apakah keadaan 'disana' lebih buruk dari disini? Jika jawabannya ya, semoga Kau masih tetap menyayangiku saat kita bertemu nanti.
*ps : Kayaknya agak sulit untuk menemukan aku, karena dengar-dengar semua orang 'disana' harus pakai baju putih ya :D. But, overall many thank for the wonderful life that you've given to me and family.


Rabu, 20 Oktober 2010

PARTICULAR IS MY NICK NAME

There is a time when we are required to choose. Cos not all the things, we can get in t his life. Like today, I have to take an important decisions.

Having a baby is a very serious think. We must prepare time, money and mental. Why mental? I know that stupid question. Here's my defence, I already have a previous child (that's right), but doesn't mean everything is working just like.. 'OK HONEY, LET'S HAVE A BABY'. It's still being my particular.

Until...'Congratulation, you will have a baby', my doctor claimed. There's no word that I can describe for that moment. My husband looks calm and happy, neither does my daughter.

Honestly, that was made me confused. Not ready is the only word that kept popping up in my head. Than, I come clean to my husband about my feelings. He just saying 'why you should confuse?'. Well, considering we only have a seven years old daughter, no wonder if he was waiting for the presence of another child (a boy actually). I, my self wondered why I was so scared? So many question that filled in my head.

How do I pass 9 months of my pregnancy?
What if I'm not ready?
How it's feels, to take and waiting for my child to school (again on my age)?
How if I don't have longer time for my self?

What? How? and Why? become my friend sleep. I think this is unusual among pregnant mothers. This feeling was haunting me until 4 months of my pregnant. When the concern deepened, suddenly, I felt something so comfort in my heart.
Today, I looked at the four dimensional screen in the USG room in the hospital. Watching the small feet and hands moving with very beautiful. Oh God, it's truly incredible of your creature. I don't know why, but I felt something down my face. Feeling guilty about all my feelings during this, makes me want to cry as hard as I can (hiks..hiks). Oh Dear God, I was very embarrassed and felt stupid.

After, that amazing event that I witnessed it. On March 21st, 2008, at 7.00 PM, I gave birth to a very beautiful and healthy baby girl with cesarean secction. Her soft skin cover with fine hairs. She is smiling behind her white blanket. How stupid I am, what should I fear? Thank God for answering my fear.
Now, that little creature is 2 years and 6 months old. With her pure white and cute face she runs after her sponge blue ball with her laughter that always fill our home.

We are happy with two
blessing daughters who always be our inspiration in life.

Dear, God.. Thank you for the girls who is so awesome *_-


Love,
Mom with a storage of love
















SURAT UNTUK AYAHKU TERSAYANG

Sang Ayah mendapati kamar anaknya dalam keadaan rapi, dengan selembar amplop bertuliskan “Untuk ayah” diatas kasurnya.. perlahan dia mulai membuka surat itu…

Ayahku tercinta,
Aku menulis surat ini dengan perasaan sedih dan sangat menyesal. Saat ayah
membaca surat ini, aku telah pergi meninggalkan rumah. Aku pergi bersama kekasihku, dia cowok yang baik, setelah bertemu dia.. ayah juga pasti akan setuju meski dengan tatto2 dan piercing yang melekat ditubuhnya, juga dengan motor bututnya serta rambut gondrongnya. Dia sudah cukup dewasa meskipun belum begitu tua (aq pikir jaman sekarang 42 tahun tidaklah terlalu tua).

Dia sangat baik terhadapku, lebih lagi dia ayah dari anak di kandunganku saat ini. Dia memintaku untuk membiarkan anak ini lahir dan kita akan membesarkannya bersama. Kami akan tinggal berpindah-pindah, dia punya bisnis perdagangan extacy yang sangat luas, dia juga telah meyakinkanku bahwa marijuana itu tidak begitu buruk.

Kami akan tinggal bersama sampai maut memisahkan kami. Para ahli pengobatan pasti akan menemukan obat untuk AIDS jadi dia bisa segera sembuh.
Aq tahu dia juga punya cewek lain tapi aq percaya dia akan setia padaku dengan cara yang berbeda.
Ayah.. jangan khawatirkan keadaanku. Aku sudah 15 tahun sekarang, aku bisa menjaga diriku. Salam sayang untuk kalian semua. Oh iya, berikan bonekaku untuk adik, dia sangat menginginkannya

Masih dengan perasaan terguncang dan tangan gemetaran, sang ayah membaca lembar kedua surat dari putri tercintanya itu…

Ps : Ayah, .. tidak ada satupun dari yang aku tulis diatas itu benar, aku......
hanya ingin menunjukkan ada ribuan hal yg lebih mengerikan daripada nilai Raportku yg buruk. Kalau ayah sudah menandatangani raportku diatas meja,panggil aku ya…Aku tidak kemana2,saat ini aku ada di tetangga sebelah.


Cheers...

Senin, 18 Oktober 2010

VISIT SINGAPORE AND MALAYSIA


Sebenarnya jalan-jalan kali ini udah lumayan lama, sekitar 2 tahun yang lalu. Tapi masih OK lah untuk di share (hehehe maksa.com).

Berhubung ada penerbangan baru yang menawarkan harga murah. Kami sekeluarga memesan tiket Jakarta - Singapore - Jakarta. Pemesanan tiket kami lakukan 3 bulan sebelum penerbangan. Karena jangka waktu yang cukup lama, eh tanpa disangka-sangka sewaktu aku chek up ke dokter, karena udah satu minggu mual-mual terus. Aku dinyatakan positif hamil (nah lho), sedangkan persiapan udah matang banget. Setelah diskusi dengan dokter dan keluarga, akhirnya perjalanan tetep 'nekat' dilakukan, sebelumnya sih suamiku udah ngelarang banget (soalnya ini kehamilan kedua, dan dia memang pengen banget punya anak laki, padahal ujung-ujungnya yang keluar... cewek lagi eui.... sabaaaaar yaaaa).

Sampai deh di terminal 2 keberangkatan luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta. Setelah urusan city check in, dll beres, kami melakukan penerbangan sekitar 1 jam 45 menit. Sampailah di negara 'Singa'. Wah.. negara ini memang terkonsep banget. Tata letak gedung dan tamannya yang rapih, seakan-akan membuat kita lupa kalau negara ini hanya sebuah pulau kecil saja. Dan lagi udaranya yang sangat berbeda jauh dengan Jakarta (my lovely city). Meskipun jarak antara Indonesia dan Singapore sangat dekat, tapi atsmospherenya jelas berbeda jauh. Seandainya Jakarta bisa kayak gini (ngarep banget). Ok, tujuan utama kami gak lain adalah hotel di daerah Bugis Junction. Karena tema perjalanan ini murah meriah,jadi hotel pun kami pilih yang budgetnya low. Persis di seberang mall Bugis Junction ada hotel kecil disudut jalan, dimana sekitarnya tersebar penjual makanan khas Singapore yang katanya Halal (hehehe). Keadaan hotelnya lumayan, disini ada kamar untuk para bag packer dan ada juga family roomnya. Kami ambil yang family room dengan tarif IDR 350.000 (murah kan?). Setelah beres-beres, kami langsung menuju Merlion alias patung singa symbolnya Singapore. Apalagi kalo nggak foto-foto sampai puas. Di seberangnya ada gedung dengan atap mirip kulit durian, dikenal dengan Esplanade yang merupakan theatre on the bay, karena letaknya di tepi Marina Bay . Tidak ketinggalan dengan Hotel Fullerton yang terkenal dengan kemewahannya. Begitu memasuki lobby nya, langsung terlihat kemewahannya.

Merlion


Esplanade


Fullerton Hotel

Transportasi di Singapore kebanyakan kami tempuh dengan Taxi. Mengingat kami tidak menguasai jalan-jalannya dan untuk menghemat waktu (tapi ternyata tidak menghemat uang saku hehe). Selanjutnya kami menuju Suntec City, yaitu mall besar di daerah City Hall. Berhubung mallnya besar banget, disana ada penawaran tour mengelilingi Mall. Namanya Duck Tour, berkeliling menggunakan kapal amphibi (bisa digunakan di air dan di darat). Harga tiketnya S$ 33 per orang.
Perjalanan dimulai dari Suntec menuju Marina. Suntec terdiri dari 5 tower yang berbentuk telapak tangan (kalau dilihat dari atas). Disini yang menarik adalah air mancur keberuntungannya yang bernama 'Fountain of Wealth'. Dari namanya udah kebayang deh, kalo orang yang datang ke sini pasti berharap impiannya jadi nyata. Air mancur terbesar di dunia ini konon merupakan lambang kesempurnaan dan kesatuan. Airnya sendiri memancar dari luar ke dalam, tidak seperti air mancur biasanya yang memancar dari dalam keluar. Disini pengunjung biasanya memutari si airmancur sebanyak tiga kali, sambil tangannya menyentuh air dan make a wish (hope your wish will be come true). Air mancur ini juga gabungan dari lima element di bumi (Metal, wood, fire, water and earth). Kalo malam hari ada pertunjukan lasernya, tapi sayangnya kami gak sempat menikmati. Kami hanya menikmati pertokoan di dalamnya sedangkan suami dan anakku sibuk dengan games di area Mall tersebut.

fountain of wealth

Hari kedua,
Selain having vacation sebenarnya tujuan utama kami adalah pengobatan anak kami. Karena penyakit kelainan darah bawaan dari papanya, kami melakukan second opinion ke negara singa ini. Selain alatnya lengkap, disini adalah pusat dari penanganan penyakit tersebut. Rumah Sakitnya terletak di kawasan yang lucu banget didengar, yaitu Kandang Kebo. Nama RS tersebut dikenal dengan KK Hospital - Womans and Children. KK sendiri, pastinya adalah kepanjangan dari KANDANG KEBO (masih geli sendiri kalo inget namanya). Rumah sakit super besar ini punya lahan yang luas. Bayangin aja perjalanan dari lobby taxi ke main RS nya sendiri sekitar 10 menitan. Maklum saja ini memang RS ibu dan anak terbesar di Singapore. Pelayanan RS pun sangat memuaskan. Dari mulai pendaftaran yang cepat sampai ke bagian pembayaran yang (pastinya lebih) cepat lagi. Sewaktu menunggu di waiting roomnya yang bersih dan tenang, seorang suster mendatangi kami. Mengabarkan kalo si Dokter lagi ada operasi, dan kemungkinan ada keterlambatan. Kami yang semula terbiasa dengan kata 'keterlambatan dokter' di Indonesia, agak kaget juga. Karena gak sampai 7 menit dari pemberitahuan si suster sudah menyebut nama anakku untuk giliran masuk. Wah, kalo terlambat yang kayak gini sih, di Indonesia susternya gak akan repot-repot ngedatangin kita.
Selesai dengan keterangan dokter yang menyatakan 'Nothing to be worry' dengan aksen Inggris Singapore nya, kami meninggalkan RS dengan puas.

KK Hospital - Womens and Children

Dalam perjalanan, kami melewati Clarcke Quay, restaurant di tepi danau dengan view yang romantic. Sayangnya karena masih siang, resto-nya belum ada yang buka. Jadi, kami cukup puas dengan hanya melewati dan melihat-lihat saja.

Clarke Quay

Tujuan selanjutnya adalah China Town. Disana terasa sekali nuansa China-nya. Mulai dari bentuk bangunan dan kuil-kuil dipinggir jalan sampai ke barang-barang yang dijual. Ada satu kuil yang menarik, karena ada patung budha dengan perutnya yang besar. Nama kuilnya aku lupa, tapi lucu juga kalo ke sana foto bareng 'si Budha gendut'. Lalu kami lanjut ke pusat penjualan souvenir. Di sepanjang jalan kecil ini, banyak sekali di jual souvenir khas China. Dari mulai peralatan rumah tangga, kaos sampai ke pernik-pernik kecil lainnya. Aku membeli sarung bantal berbahan Satin yang dihiasi bordir khas China di tengahnya dengan seharga S$10 umtuk 4 buah. Manis juga untuk sofa di rumah. Di sana juga jual kaos-kaos bergambar Singapore, harganya relatif sama dengan tempat lainnya. Sekitar S$ 10 untuk dewasa dan S$ 5 untuk anak-anak.

China Town Market

Setelah puas hunting barang-barang, kami lanjut ke Little India. Tujuan kami langsung ke Mustafa. Mall terkenal di Little India. Disini kita bisa menemui barang-barang elektronik yang murah di lantai dasarnya. Kamera, Handphone, HandyCam dan lainnya berjejer rapih di dalam etalase. Tinggal pilih yang sesuai model dan budget saja. Naik ke lantai dua, tersedia makanan kecil dan cokelat-cokelat yang beragam. Aku memasukkan manisan mangga, beberapa kotak cokelat dengan bentuk miniatur Merlion, cokelat kecil-kecil yang dibungkus dengan kemasan yang cantik seperti permen dan marshmallow yang lucu dan gemuk-gemuk ke dalam keranjang. Di sini juga di jual kaos-kaos Singapore (tapi harganya sedikit lebih mahal dari China Town dan Bugis Junction), dan parfum asli dengan harga yang lebih murah dari toko. Setelah urusan pembayaran selesai, kami lanjut ke Bugis Juntion. Hunting barang dan oleh-oleh lagi. Sebelumnya, kami mencoba makanan yang berada di pinggir hotel tempat kami menginap. Ada Mie kepiting S'pore, Nasi lemak, Nasi Hainam, Nasi bebek dan Laksa S'pore. Berhubung aku lagi mual-mual, jadi pilihan ku jatuh pada rujak kacang yang rasanya enak banget. Bumbu kacangnya manis, pedas dan asam-asam segar. Makanan disini harganya rata-rata S$ 5. Sementara anakku makan Mc Donald yang berada di Mall Bugis. Dan hore-hore untuk anakku, karena disini tidak tersedia nasi. Untuk minuman, kalo mau hemat beli air mineral di mini mart saja. Kebetulan disekitar sini ada 7Eleven - minimart yang menjual air mineral dengan harga lebih murah dari tempat lainnya (sekitar 3.5 sen). Sehabis menyantap makanan, kami menuju Bugis Market yang terletak di Bugis Street. Melewati air mancur yang terletak di pelataran Bugis Mall, anakku berniat untuk bermain air sebentar. Tapi karena bakalan basah kuyup, aku janjikan kita ke sini sepulang dari Bugis Street Market.

Air mancur yang jadi tempat main anak-anak di Mall Bugis

Bugis Street Market memang terkenal dengan barang-barang murah. Segala macam model pakaian, tas, sepatu dan jam tangan ada di sana. Tinggal kitanya saja yang pintar-pintar memilih. Barang-barang disana dipatok dengan harga rata-rata S$ 5 sampai S$10 untuk souvenir dan jam tangan. Harga untuk gantungan kunci kalo bisa milihnya, ada yang 10 biji untuk S$10. Kalau untuk pakaian sih menurut aku sama lah kayak di Mangga Dua :D.
Meskipun kawasan ini padat dengan orang-orangnya, tapi tetap terlihat tertib. Lampu lalu lintas bergambar orang kini berganti warna hijau, ramai-ramai semua menyebrang jalan di zebra cross dari mall ke Bugis market. Selama di Singapore tidak terlihat satu orang pun yang melanggar rambu-rambu, padahal satu orang polisipun tidak terlihat. Menunjukkan segi pengamanan CCTV dan kesadaran warganya sangat baik atau karena takut sama dendanya yang muahal yaaa..:p.
Lurus terus melewati kios-kios jam tangan, kami menemukan pasar buah. Buah-buahannya segar dan lebih besar. Luar biasanya, buah durian yang sangat digandrungi di Indonesia, rupanya tidak demikian di negara singa ini. Harga perbuah hanya S$ 3 -5, padahal duriannya montong dan legit banget. Kabar gembira untuk suami dan kakak iparku yang pemuja berat durian, 2 buah durian dan 1 buah cempedak habis dilahap. Disini juga ada beberapa toko kelontong yang menjual sabun, shampoo, dll. Harganya lebih murah dari di Indo, dengan merk dagang yang di jual di Century dan Guardian. Sepertinya turis jarang terlihat disini, karena letaknya memang agak ke dalam. Kalo dari Bugis Market, orang banyak mengira ujungnya cuma di toko jam tangan saja, padahal di dalam masih luas lagi.

Bugis Street - Market

Hari ke 3 - Malaysia
Hari ini jadwalnya menuju Kuala Lumpur - Malaysia menggunakan Bus antar negara. Dengan tarif S$28 - S$55 per orang. Bus AC yang cukup nyaman dibanding bus di Indonesia. Perjalanan ditempuh dengan waktu 5 jam (cukup melelahkan), karena Bus-nya nyaman dan bangkunya seperti di pesawat, kami memutuskan untuk tidurrr!!!

Sampailah di terminal bus anatar negara Malaysia. Keadaannya sangat jauh berbeda dengan Singapore. Kesan pertama di sini, jorok, panas, lembab dan bau pesing. Mengingatkan terminal Bus di Jakarta. Karena sudah masuk makan siang, kami having lunch di Mc. Donald terminal. Disini masih tersedia nasi seperti Mc. Donald di Indonesia. Tapi, ayamnya peudeus banget, warnanyapun merah seperti di campur bubuk cabai.

Kami langsung menuju hostel tempat kami menginap. Thank God, hostel kami suasananya bersih dan kamarnya rapih. Nuansa hostelnya mediterania. Setelah urusan koper beres, sorenya sehabis mandi kami menuju Mall terkenal di kawasan sini. Bisa dibilang tidak ada yang menakjubkan di negara 'usil' ini, Jakarta is more better.

Pagi ini tujuan utama kami adalah menara kembar 'Petronas'. Merupakan satu-satunya icon yang dibanggakan negara ini. Setibanya disana dengan menaiki taxi, yang supirnya ngebut dan ugal-ugalan, dengan rokok tidak lepas dari mulutnya, kami langsung menuju tempat pengambilan tiket tour menuju sky bridge Petronas. Counter tiket (sebenarnya tiket diberikan secara gratis, tapi tetap diperlukan untuk mendaftar) berada di lantai dasar. Berhubung pengunjung yang datang dibatasi tiap harinya, kami harus cepat-cepat sampai disana (jam buka dari 08.30 - 10.00 pagi). Gedung berlantai 88 ini memang satu-satunya bangunan bagus, yang berdiri kokoh diapit gedung-gedung tua yang sangat kontras. Gedung ini terdiri atas 2 buah pencakar langit yang dihubungi oleh jembatan 'sky bridge' di lantai ke 41. Nah, tour kami hanya bisa sampai di lantai ini. Karena kalo tidak ada kepentingan khusus dan bukan orang berkepentingan di larang menuju ke lantai yang lebih tinggi lagi. Setelah menyerahkan tiket dan menggunakan id card visitor berwarna hijau, kami mengikuti tour guide ke dalam studio mini yang memuat sejarah petronas dalam video 3D. Sampai di lantai 41 dengan menaiki lift yang berkecepatan lumayan cepat, kami berfoto sebentar. Karena waktu yang diberikan hanya 10 menit, kami menikmati moment yang cepat itu secepatnya.

Petronas

Petronas Sky Bridge 41st flr.

Malam harinya kami memutuskan hunting nasi lemak yang terkenal itu. Kami mencari warung nasi lemak yang pernah di datangi host dari salah satu acara kuliner yang terkenal. Setelah putar-putar dalam hujan rintik-rintik menggunakan taxi. Ketemu juga!!! Warung nasi di jalan kecil yang terletak persisnya di sebuah rumah. Menghidangkan nasi lemak (mirip nasi uduk) dan lauk ayam goreng (yang sangat besar) dan tahu tempe. Nasi lemak, ayam goreng dan teh tarik tersedia di meja kami. Tak sabar ingin tahu rasanya, kami menyuap dengan semangatnya. Rasanya... hmm.. jujur aja masih jauh lebih enak nasi uduk kebon kacang. Totally, Indonesia is more better. Setelah pengalaman nasi lemak, kayaknya gak banyak yang bisa diceritakan lagi. Sensasi yang diberikan disana tidak ada yang istimewa. Malamnya, perjalanan kami lanjutkan dengan sleeping train menuju Singapore. Kali ini untuk penerbangan kembali ke Indonesia... Hmmm.... I missed Nasi Uduk already....



Sabtu, 16 Oktober 2010

JALAN - JALAN KE BANGKA


Puasa tahun lalu kami sekeluarga berencana pulang ke kampung suami ku di Bangka. Bangka Belitung adalah provinsi baru yang letaknya dekat pulau Sumatera, dulunya satu provinsi dengan Palembang.

Sebenarnya sih udah dari beberapa tahun yang lalu suami ngajak ke kampung halamannya, tapi karena aku masih belum tau keadaan di Bangka, yaitu suasana, orang2nya dan ada mall apa aja di sana (ini yg paling penting sih hihihi). Alhasil keinginan suami tertunda sampai tahun lalu. Dengan alasan suami udah lama gak nyekar ke kuburan bapaknya dan anak2 kami juga belum pernah ke kuburan kakeknya, akhirnya.. berangkat !!!!!!
Perjalanan ke Bangka kami tempuh dengan naik pesawat.. Setelah urusan boarding, dll akhirnya kami duduk di bangku pesawat GA yang membawa kami terbang ke Bangka. Mudik kali ini selain aku, suami dan dua anak perempuanku, juga ada kakaknya suami ku yang paling tua dan keluarga kakak suamiku yang ke dua, yang udah lama gak ke Bangka karena mereka tinggal di Amerika. Rombongan.com nih, asyik sih jadi rame.
Sampailah kami di Bandara Depati Amir - Bangka. Disambut dengan terik matahari yang langsung memebakar kulit, kami menuju bagian pengambilan barang2 dan mengurus hal lainnya. Di sana kami sewa mobil untuk transportasi. Untuk harga sewa mobil, gak beda lah dengan di Jakarta sekitar 250 ribuan. Begitu masuk mobil, hmmmm rasanya sueger banget... secara disambut langsung sama AC yang begitu menyejukkan. Cuaca di Bangka memang panas dan mataharinya itu loh, kayaknya melotot terus hehehe.
Tujuan pertama kami adalah makam bapak mertuaku. Saat itu aku dan anak keduaku 'Jemmimha' gak bisa ikut turun ke makam, karena saat itu lagi flu dan sinar mataharinya belum mau damai juga tuh.

Setelah urusan dimakam dan mengisi perut selesai, kami memutuskan ke Pasir Padi. Itu nama pantai di Bangka yang ngetop banget, katanya kalo artis liburan ke Bangka pasti nginepnya di resort sana. Harga resort
di Pasir Padi semalamnya sekitar 750 ribu, tapi karena ada kenalan yang bisa kasih harga diskon, jadilah kita menyewa dua kamar. Resortnya sendiri kalo menurut aku sih gak mewah-mewah amat jadi gak tau juga kenapa mahal ya?


Kami ambil kamar yang connecting. Kamarnya gak terlalu besar dengan kamar mandi yang lumayan (karena ada fasilitas bathtub dan hot water). Setelah istirahat sebentar, anak-anak langsung ngajak renang. Kolam renangnya bagus dengan view pantai yang menakjubkan. Nah, kalo soal pemandangan pantainya sih top banget. Di sini tuh indah, lautnya gradasi biru dan hijau. Kontras dengan pohon-pohon kelapa yang tumbuh di tepi pantainya. Amazing.... sayangnya pemerintah sini kayaknya kurang promosi deh. Padahal obyek wisata pantainya bagus-bagus, gak kalah sama di Thailand.








Setelah puas renang dan foto-foto, malamnya kami dinner di restaurant di resort itu. Menunya bervariasi dari seafood sampai western food. Gak ada yang spesial sih, standart menu hotel aja. Harganya pun juga standart hotel bintang lima.






Bangun pagi langsung renang dan menikmati pantai yang indah lagi. Anakku dan sepupunya sih asyik berfoto ria. Siangnya kami check out jam 13.00 WIB. Tadinya suami kakak iparku mau stay semalam lagi. Tapi berhubung banyak yang harus dikunjungi, akhirnya dia pasrah aja deh ngikutin suara terbanyak hehehe.


swimming pool

Hari kedua, tujuan kami ke Tanjung Pesona di daerah Sungailiat, dan sekali lagi kami terbengong-bengong dengan keindahan lautnya. Yang satu ini bisa dibilang super amazing.. surga dunia kali ya... warna airnya itu.. indah banget. Mungkin karena belum banyak wisatawan asing yang ke sini, jadi pantainya masih bersih banget. Dan gak lupa.. action!!!! jeprat jepret.


Sungailiat - Bangka

Selebihnya acara mudik kami kali ini dihabiskan dengan kunjungan kerumah saudara-saudara. Malam terakhir di Bangkapun kami memilih menginap di salah satu rumah kerabat yang memang udah janji mau nginap di sana. Asal tau aja ya.. orang Bangka suka banget masak dan kalau kita ke rumahnya nolak untuk makan, walhasil mereka akan tersinggung. Dan jangan khawatir untuk menolak makanan khas Bangka. Karena di jamin mak nyossss. Makanan Bangka khas dengan pedas, tapi bagi yang tidak terlalu suka pedas bisa lah dikurangi 'hot tatse' nya, but over all the food is delicious.
Ngomong-ngomong makanan, let's talk about 'Kuliner Bangka'. Untuk penggemar martabak bangka, nah ini dia. Martabak (pendekuk) asli pulau Bangka begitu kaya akan butter, peanut, susu dan keju. Jadi dijamin makan sampai keblenger deh. Manis, legit dan wangi. Begitu juga dengan kue lapis Bangka, gak seperti kebanyakan kue lapis yang kita tahu (Medan dan Surabaya). Di sini kue lapisnya lagi2 kaya akan butter dan lembut banget. Aku paling suka dengan kue yang satu ini ( recommended). Aku akui deh untuk urusan kue kayaknya Bangka could be one of the favorite places.
Tapi, untuk pecinta mie ayam Bangka... Jangan harap bakal nemuin makanan yang satu ini di sini. Secara orang Bangka sendiri belum pernah ngerasain mie ayam Bangka yang terkenal itu di daerahnya. Mie disini modelnya kayak mie rebus tek-tek tapi pakai tauge dan kuahnya pakai kari ikan, namanya Mie rebus aja, gak pakai ayam. Hehehe kok bisa ya di Jakarta mie ayamnya digandrungi , sementara orang Bangkanya malah belum pernah liat.
Makanan lainnya selain empek-empek, ada juga otak-otak dengan kuah taucho dan terasi. Kalo untuk otak-otak enak yang di deket sekolah St. Theresa, namanya otak-otak 'Amoy', cobain kulit ikan dan talesnya hmmm yummieee.
Untuk kuliner beratnya ada lempah darat, kayak tomyam tapi gak pake seafood, gantinya pakai alar keladi (akar pohon tales). Rasanya empuk dan khas, tapi hati-hati kalau dapet yang tua agak gatal dilidah. Ada juga lempah kuning, ini mirip coto konro. Tapi kuahnya kuning dan berasa sedikit asem-asem seger, dilengkapi dengan tulang iga atau ikan dan nanas.
Kalau aku lebih condong ke yang satu ini (recommended).

lempah kuning
lempah darat


Dan satu lagi yang gak kalah khasnya, yaitu lasso. Makanan ini seperti mie yang dililit menyerupai sarang laba-laba, dengan kuah ikan (lagi-lagi), maklum Bangka dikelilingi lautan, jadi seafood adalah makanan khas mereka. Di daerah pasir padi kita bisa menjumpai banyak resto sea food yang berjejer di sepanjang pantai. Banyak pilihan yang ditawarkan dan rata-rata enak semua. Untuk menu seafood standard seperti resto seafood lainnya.

Ada juga makanan yang namanya pantiaw, seperti kwetiau yang disiram dengan kuah ikan. Untuk pecinta ikan dijamin cocok deh. Apa lagi dengan menu rusip-nya (kalau yang ini jujur aku susah banget untuk beradaptasi). Yaitu, ikan kecil-kecil yang diolah memakai garam, air dan cabe rawit. Biasanya dimakan sebagai sambal. Rasanya pedas dan asam. Dijual juga dalam botol untuk oleh-oleh.

lasso

pantiaw


rusip


Untuk pusat oleh-oleh ada di daerah Sungailiat. Disana kita bisa menjumpai toko oleh-oleh yang berjejer di kiri dan kanan jalan. Semua toko menjual makanan yang sama seperti Kerupuk kemplang (kerupuk panggang lebar dengan sambel terasi), Kretek (krupuk yang bentuknya lonjong dan kecil, lebih enak yang merk nelayan). Kue Rintak (kue dengan rasa kayu manis), kue sagon, dan jangan lupa untuk beli terasi Bangka ( hehehe.. tapi, terasi Bangka memang terkenal lho).

beragam oleh-oleh makanan khas bangka

Nah.. perjalanan berakhir, kayaknya pengetahuan aku tentang Bangka udah keluar semua. Semoga bermanfaat... Now, let's think about another trip... See you around !!!